Septic tank merupakan sebuah sistem pengelolaan air limbah yang banyak digunakan di Indonesia. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan bakteri pengurai untuk mengolah limbah organik yang terkandung di dalam air limbah. Bakteri pengurai ini berperan penting dalam penguraian bahan organik dan mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan oleh limbah.
Jenis-Jenis Bakteri Pengurai Septic Tank
Terdapat dua jenis utama bakteri pengurai yang berperan dalam pengolahan limbah di septic tank, yaitu:
- Bakteri Aerob: Bakteri aerob membutuhkan oksigen untuk melakukan proses penguraian. Bakteri ini biasanya ditemukan pada bagian atas septic tank dan memanfaatkan oksigen yang masuk melalui lubang ventilasi.
- Bakteri Anaerob: Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk melakukan proses penguraian. Bakteri ini biasanya ditemukan pada bagian bawah septic tank dan berperan menguraikan bahan organik yang lebih kompleks.
Manfaat Bakteri Pengurai Septic Tank
Keberadaan bakteri pengurai dalam septic tank memberikan beberapa manfaat, antara lain:
- Menguraikan Bahan Organik: Bakteri pengurai menguraikan bahan organik yang terkandung di dalam limbah, sehingga mengurangi jumlah limbah yang perlu dibuang.
- Mengurangi Bau Tidak Sedap: Bakteri pengurai juga berperan mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan oleh limbah. Bakteri aerob mengurai senyawa organik yang menghasilkan bau, sementara bakteri anaerob mencegah pembentukan gas metana yang berbau tidak sedap.
- Meningkatkan Efisiensi Septic Tank: Bakteri pengurai dapat meningkatkan efisiensi septic tank dalam mengolah limbah. Bakteri ini membantu memecah bahan organik yang sulit terurai, sehingga mempercepat proses pengolahan dan mencegah penyumbatan.
- Mengurangi Frekuensi Pemompaan: Penambahan bakteri pengurai ke dalam septic tank dapat mengurangi frekuensi pemompaan limbah. Bakteri ini membantu menguraikan limbah lebih cepat, mengurangi penumpukan lumpur dan memperpanjang umur septic tank.